Pages

Monday, March 21, 2011

ECO-DRIVING? HMMM.....


Bicara tentang kerusakan lingkungan, pasti berhubungan erat dengan global warming dan sudah seharusnya kita sebagai penduduk bumi dapat mengambil tindakan nyata untuk menyelamatkannya demi anak cucu kita, melalui perilaku sederhana, seperti mengurangi polusi udara, membangun rumah ramah lingkungan, hemat air, dsb. Hal-hal di atas memang terlihat sepele, namun terbukti cukup efektif. Karena di keadaan yang sudah siaga 1 terhadap global warming seperti ini, bukan lagi rapat atau KTT yang kita perlukan, tetapi lebih kepada tindakan nyata dari masing-masing individu. Hal ini juga bias dikatakan sebagai “penebusan dosa” kita terhadap bumi yang telah kita sakiti, karena tidak bisa dipungkiri lagi, kerusakan bumi sepenuhnya adalah tanggung jawab kita. Dengan kata lain, kita yang merusak kita juga yang harus memperbaikinya.
Sekarang coba kita lihat lagi, tindakan apa saja yang telah kita lakukan terhadap bumi. Kita sering membuang sampah sembarangan, menggunakan listrik dan air secara berlebihan atau boros, dan yang paling parah kita menciptakan greenhouse effect terhadap bumi kita sendiri! Kalau hal ini terus dibiarkan, dan global warming tidak segera ditangani secara serius, maka waktu yang kita miliki hanya tinggal 10.950 hari lagi! Apakah kita hanya akan menunggu sampai bencana itu benar-benar terjadi?? Jawabnya tidak!
Maka hal pertama yang paling penting untuk dilakukan adalah merubah mindset kita yang semula kita selalu berpikir, “tenang aja, ga akan terjadi sekarang, masih lama.” Padahal, kalau kita mau membuka mata dan sedikit keluar dari zona nyaman kita, maka sebenarnya bahaya global warming telah mengetuk pintu rumah kita. Tandanya sudah terasa, musim yang kacau, banjir di satu daerah, kekeringan di tempat lain pada saat yang sama.dan semakin banyaknya bencana alam yang terjadi.
Dari sekian banyak tindakan kita yang telah menyakiti bumi ini, masalah transportasi adalah masalah terbesar, karena transportasi adalah kegiatan kita yang langsung melibatkan penggunaan bahan bakar dan penyumbang emisi karbon terbesar. Sehingga mau tidak mau, demi mengurangi efek global warming, kita harus beralih menggunakan kendaraan umum. Hal ini tidak mudah, mengingat keadaan transportasi umum di Indonesia masih belum bisa dikatakan layak, bahkan bisa dikatakan sangat buruk, maka disinilah peran eco-driving diperlukan. Eco-driving adalah berkendara sesuai prinsip ramah lingkungan. Dengan eco-driving, kita dapat menghemat BBM, mengurangi emisi gas buang, dan polusi udara. Dengan adanya eco-driving, kita bisa tetap menggunakan kendaraan pribadi tanpa menambah emisi karbon.
 Prinsip-prinsip dasar eco-driving adalah: 
1.Jangan memanaskan mobil terlalu lama, karena bisa memboroskan bensin. Selain itu, mesin mobil sekarang dirancang cepat panas.
2.Jangan mengubah kecepatan secara tiba-tiba. Jangan langsung tancap gas begitu mobil dinyalakan. Demikian sebaliknya, turunkan kecepatan secara perlahan.
3. menyetirlah dengan kecepatan konsisten, hindari mengebut karena menyetir secara agresif bisa memboroskan 33% bensin dibandingkan kecepatan normal.
4.Matikan mesin kendaraan, kalau sedang menunggu atau berhenti. Menyalakan kembali mesin ternyata lebih sedikit menghabiskan energi disbanding kalau mesin dibiarkan menganggur selama 10 detik.
5. Muatan/beban adalah faktor yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar yang utama. Penambahan beban 100 kg pada kendaraan ukuran sedang (1500 kg) akan meningkatkan konsumsi bahan bakar sekitar 6 – 7%. Kurangi beban tambahan yang tidak perlu pada kendaraan.
6.Hindari pemakaian kendaaan untuk jarak dekat karena mesin yang dingin mengonsumsi bensin 2 kali lipat lebih banyak.
Bahkan, menurut survey di Eropa. Eco-Driving dapat menghemat 20-30% persen penggunaan bahan bakar, sekaligus mengurangi emisi gas buang, polusi suara dan angka kecelakaan. Menurut European Climate Change Programme memprediksikan bahwa pada tahun 2010 nanti praktek eco-Driving ini akan mampu mengurangi 50 juta ton emisi karbon di Eropa.
Tapi, eco-driving bukan solusi terbaik untuk mengurangi emisi dari sector transportasi. Eco-driving hanya untuk mengurangi penambahan emisi karbon yang kita lepaskan. Langkah yang lebih baik memang menggunakan kendaraan umum untuk menghemat bahan bakar.

Friday, March 11, 2011

Peranan Blogger Dalam Kampanye Stop Global Warming

Masih berhubungan dengan Global Warming, banyak kalangan yang underestimate terhadap apa yang dirembugkan delegasi-delegasi negara di KTT Climate Change yang diselenggarakan di Bali. Sebagian besar memandang event ini hanya sebuah dagelan wacana belaka.
Global Warming
Terlepas dari semua itu, masalah pemanasan global tetap merupakan masalah yang mengancam. Pertanyaannya sekarang adalah, bila kesepakatan antar delegasi negara tersebut belum klop, apakah kita hanya berdiam diri?
Aku ingin mengutip sebuah kalimat yang pernah digunakan salah seorang politisi Indonesia ketika sedang berkampanye :
“Tangan saya kecil, tangan anda juga kecil… dan tangan seluruh rakyat Indonesia juga kecil. Namun bila tangan-tangan ini bersatu, gunung pun bisa kita geser”
Hiperbola memang… namun dari kalimat tersebut ada makna yang bisa kita petik. Komunitas Blogger Indonesia adalah komunitas yang besar. Berbeda sekali ketika aku mulai ngeblog tahun 2001 lalu dimana jumlah Blogger masih sedikit sekali. Bayangkan jika kita, setiap Blogger Indonesia, mau sedikit peduli terhadap pemanasan global tentunya akan memberi pengaruh yang besar. Jadi, mulailah dari diri sendiri!

Lalu apa yang bisa dilakukan seorang Blogger untuk ikut andil/peduli terhadap pemanasan global? Dilihat dari gambar paling atas, pemanasan global besar dipengaruhi oleh adanya emisi gas (diantaranya karbon dioksida). Dan 40% dari emisi karbon dihasilkan oleh sektor ketenagalistrikan. Dan selain “kebutuhan” akan listrik, dunia blogger juga dekat dengan penggunaan kertas dan tinta yang dalam proses produksinya juga menghasilkan gas emisi.
Diagram Hubungan Blogger - Global Warming
Seperti yang terlihat pada diagram hubungan antara Blogger dengan Pemanasan Global di atas, selain melakukan tindakan-tindakan secara umum untuk Stop Global Warming, sebenarnya Blogger bisa memfokuskan diri pada 2 hal menyangkut penghematan energi listrik dan barang-barang hasil produksi yang menghasilkan gas emisi, yaitu :
1. Hemat Penggunaan Komputer
Matikan saat tidak digunakan, stop melakukan download gila-gilaan yang menguras tenanga komputer sampai menyentuh titik panasnya. Blogger yang gemar main game (terutama game online) biasanya suka ngidupin komputer sampe pagi cuma buat vending tuh.
2. Hemat Penggunaan AC
Biar ngeblog tetep adem, buka jendela atau ganti AC dengan kipas angin, bila perlu pakai tenaga kipas-kipas tangan. Hehe…
3. Gunakan Lampu Hemat Energi
Berhubung belum dapet sponsor, silakan searching aja di google dengan keyword “Lampu Hemat Energi” *mudah-mudahan bukan blog ini yang nongol*

4. Kurangi penggunaan lampu di siang hari
Buka jendela, biarkan sinar matahari pagi masuk; kan baik juga buat kesehatan. Siang-siang juga buat apa ngidupin lampu? Selain ngefek ke pemanasan global, juga ngefek ke biaya listrik rumah atau kantormu. Mau?
5. Jangan biasakan ngeblog sambil menghidupkan TV
Kalau ngeblog ya ngeblog, kalau nonton ya nonton.
6. Pastikan indikator penanda arus listrik sudah padam saat tidak menggunakan alat elektronik
Kalau masih menyala berarti masih ada alirannya. Hal kecil memang, tapi bayangkan kalau hal ini terjadi sepanjang waktu. Banyak deh nyumbang untuk bikin bumi kita tenggelam.
7. Pantau penggunaan listrik bulanan
Kalau meningkat, bertekadlah untuk bulan depan musti turun. Sekarang juga sudah ada sistem voucher dari PLN. Sama kayak voucher ponsel, tapi yang ini ngga ada masa berlaku atau masa tenggangnya. Dipakai sampai habis trus jeglek! Makanya musti diisi sebelum voucernya habis. Dengan begini, pemakaian listrik bisa lebih terkontrol.
8. Hemat penggunaan kertas
Gunakan pada dua sisi kertas bantu pula menghemat dengan program seperti fineprint.
9. Hemat penggunaan tinta
Sama dengan kertas, tinda juga cukup akrab dengan dunia blogger.
10. Gali informasi tentang Global Warming
Siapa pun setuju kalau internet adalah gudang informasi. Sebagai seorang Blogger yang akrab dengan dunia internet akan sangat membantu didalam mendapatkan informasi-informasi terbaru seputar pemanasan global.
11. Tulis postingan tentang Global Warming
Semakin banyak yang menulis tentang pemanasan global, semakin banyak yang akan membaca dan “tercerahkan”:D
12. Gunakan Themes yang ringan
Berat ringannya themes adalah relatif, masih tergantung koneksi internet. Setidaknya jangan menggunakan banyak grafik yang memperberat loading yang berarti memperlama penggunaan komputer.
13. Pasang Banner “Blogger Indonesia Peduli Global Warming”
Pasang juga link ke postingan ini agar Blogger Indonesia semakin peduli terhadap pemanasan global. Jika bukan kita, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi?


Sekian dulu hal-hal kecil yang bisa dilakukan seorang Blogger untuk global warming. Berikut adalah daftar blogger Indonesia yang peduli terhadap Global Warming, bila ada yang blognya juga membahas tentang Global Warming, silakan pasang di komentar, dengan senang hati akan di-backlink ;)
  1. Pemanasan Global (?!?), Apa yang kita (bisa) perbuat?
  2. Hemat Listrik Atasi Krisis Energi dan Pemanasan Global
  3. CDM: Untuk Siapakah (Sebenarnya) Engkau?
  4. Global Warming di Mata Newbie
  5. Destia Peduli Global Warming
  6. Global Warming Campaign
  7. Global warming ngga bisa dicegah !
  8. Mengais di Nusa Dua
  9. Global Warming, Air, Sejarah Hidup Gue!
  10. Pemanasan Global (Global Warming)
  11. Iseng-iseng Ngomongin Global Warming
  12. Global Warming or Global Warning?
  13. Strategi Mereduksi Efek Global Warming
  14. Pemanasan Global (Global Warming) – Stop Sekarang Juga Demi Masa Depan
  15. Pemanasan Global, Tragedi Peradaban Modern
  16. Pemanfaatan Sampah Sebagai Upaya Mengurangi Pemanasan Global
  17. Global Warming, Apa dan Mengapa
  18. Perbaikan Lingkungan, Harus Dimulai dari Sekarang dan dari Diri Kita Sendiri!
  19. Ulah Manusia Mengubah Iklim Global
  20. Rumah Kaca : Kemajuan atau Perusakan?
  21. Stop Global Warming, Jangan Hanya Sekedar Wacana!
  22. Global Warming di Kota Reog
  23. Penanganan Limbah Plastik
  24. Pemanasan Global
  25. Pemuda vs Pemanasan Global
  26. Save The Earth Now!!

Monday, February 28, 2011

Jangan buang bekas botol air mineral yang Anda minum karena barangkali kelak itu akan menjadi handphone yang Anda pakai. Motorola Inc, perusahaan teknologi informasi dari Amerika Serikat kemarin mengumumkan bahwa mereka telah membuat telepon seluler dengan bahan dasar botol-botol bekas.

Motorola mengklaim ponsel yang dilepas dengan kode seri W233 Renew ini adalah perangkat komunikasi pertama di dunia yang bebas unsur karbon. Casing telepon terbuat dari plastik daur ulang, ada pun pengolahan plastik dilakukan dengan meminimalisasi pembakaran karbon saat peleburannya. Tidak hanya itu, seluruh proses pembuatan dan distribusi juga dilakukan dengan menekan penggunaan energi sampai 20 persen dari proses biasa. 

Dari sudut teknologi, ponsel ini sebetulnya tidak terlalu istimewa. Perlengkapan yang disediakan seperti laiknya ponsel yang sudah banyak beredar. Ada koneksi Wi-Fi, touchscreen, kemampuan video conferencing, dan jaringan GSM yang disempurnakan. Namun bagi mereka yang benar-benar prihatin pada lingkungan global, ponsel ini memberi alternatif baru. Harganya? Belum diumumkan, karena produk ini baru akan dipasarkan bulan depan. Saat ini, W233 masih dipamerkan di Consumer Electronic Shows yang akan dibuka pekan depan di Las Vegas.

Sunday, February 20, 2011

Fakta Mengenai Bumi Kita

Mungkin memang benar adanya bahwa pemanasan global itu nyata, dan dampak kerusakannya sudah ada didepan mata kita. Belum lama ini sebuah foto satelit menangkap sebuah bongkahan dari pecahan gunung es di Antartika (Kutub Selatan) telah hanyut hingga menuju perairan Australia sekitar Macquarie Island di ikuti 100 potongan es kecil menuju arah Selandia Baru.


Yang paling membuat kita merasa miris mendengarnya adalah besarnya bongkahan gunung es yang larut terbawa arus tersebut besarnya setara dengan 2 kali luas Hongkong. Ini benar-benar mengkuatirkan banyak pemerhati lingkungan. Seorang Ahli Gunung Es Glaciologist Neal Young dikutip AFP mengatakan hal ini pernah terjadi dahulu kala, namun saat ini siklus ini terjadi kembali. Hongkong Memiliki Luas 49 km persegi, sedangkan bongkahan gunung es tersebut memiliki panjang hingga 19, 2 (hampir 20 km) dengan lebar 5 km, jadi dengan kata lain besarnya hampir sama dengan 2 kali luas wilayah Hongkong bukan?

Apakah ini pertanda bumi kita sudah benar benar memanas sehingga Es di kutub sudah banyak yang mencair, lalu apa nyata dari para pemimpin dunia untuk mengatasi ini? Apakah cukup hanya dengan mengadakan pertemuan seperti yang dilakukan di Kopenhagen beberapa hari lalu? Jawabnya adalah langkah kongkret dan nyata penyelamatan lingkungan seperti pengurangan emisi gas buang dan kebijakan yang mendukung secara nyata penyelamatan bumi kita ini.

Yang agak sedikit membuat kita kuatir juga karena letak Indonesia terutama Pulau Jawa dan Sumatera langsung berseberangan dengan Antartika walau jaraknya sangat jauh karena letaknya dipisahkan Samudera Hindia, namun pastinya ada dampak nyata bila memang terjadi kerusakan kronis di kutub dimana cadangan air (yang beku) sangat besar sekali jumlahnya di benua es tersebut.
Selamatkan bumi kita!! hijaukan sekitar kita.

Pemanasan Global

Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.